Free download, Kumpulan Program Delphi Lengkap bebas download, Source Code Program Delphi berbagi ilmu pengetahua,Tutorial Delphi 1. Sistem Informasi Showroom Sepeda Motor V.1.0 2. Sistem Informasi Showroom Sepeda Motor V.2.0 3. Sistem Informasi Akademik SMK/SMA 4. Sistem Informasi Penggajian Bank Swasta Download 5. Sistem Informasi PPOB 6.
Arsitektur Client Server dan tidak menutup kemungkinan Sistem Informasi ini dapat dikembangkan dengan masing-masing kebutuhan yang berbeda. - Bagi pembaca yang ingin mengembangkan Sistem Informasi Penilaian Kinerja Karyawan Berbasis Key Performance Indicator dengan adanya hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai pembanding dan referensi.
Program Farmasi 7. Program Rawat Inap Rumah sakit Download 8.
Program Penelitian Geologi Download 9. Program Inventarisasi Jaminan Bank 10.
Program Kompresi Citra (Chroma Subsampling) 11. Program Kompresi Citra (Chroma Subsampling) V2.0 12.
Program Merubah nama File(Auto Renamer) 13. Program membuat Sertifikat 14.
Program Konversi Suhu (Android)+ source Code 15. Program Penjualan Toko Bangunan 16. Program Cek Tombol Keyboard Dengan Delphi 17. Program Cek LCD Dengan Delphi 7 18.
Program Utility Save Walpaper 19. Program membuat Sertifikat V. 1.5 Release 2015 20.
Program Jual Beli Di Minimarket V1.0 Release 2016 21. Program Alarm / Bel Sekolah dengan Delphi 7 22. Program penerapan Algoritma Cluster Dengan Delphi 7 23. Program Aplikasi penerapan Algoritma Naive Buyes Dg Delphi 7 24. Program Aplikasi Algoritma Naive Buyes V2.0 Dg Delphi 7 25.
Program Aplikasi Algoritma Naive Buyes V2.5 Dg Delphi 7 26. Program Aplikasi Penjualan Eskrim Menggunakan Delphi 7 27. Program Aplikasi di Industri Kayu Menggunakan Delphi 7 28. Program Servis dan Penjualan Suku Cadang Sepeda Motor 29. Program Permohonan Surat di kantor/Instansi 30. Program Menonaktifkan USB Flasdisk 31.
Program Test Dengan Komputer SPT UNBK 32. Program Aplikasi BK (Bimbingan Konseling) 33. Program Simpan pinjam di Bank Swasta (BMT) 34.
Program Pembayaran listrik dengan Delphi + Source Code 35. Program Perpustakaan Sekolah + Source Code 36. Program Implementasi Algoritma Aproksimasi + Source Code. Gan, coding untuk input data pertanggal itu gmna ya gan.
Intinya stiap datetimepicker ganti tanggal kita bsa input data bru lg. Misal aplikasi buat lemburan, pastikan stiap hari kita bakal input lemburan dengan karyawan sama. Nah, supaya bisa input tiap hri dan apabila sudah input lemburan ditanggal yg sama dn karyaean yg sama mncul ket.
Data sudah ada. Jika blom ada bisa input baru. Mohon dibantu gan, saya udh muter muter. Dimbah google jgk gk nemu. Sebelumnya saya ucapkan trima kasih gan.
P e r a lat an o to m a tis b any ak m enggun ak an ko mpu ter s eb ag ai s arana kon tro l. S i s t em o to ma t is d eng an b an tu an ko mpu ter t id ak ak an b er ja l an ap ab ila tidak ada p e mrogra m an a t au p erangk at lun ak y ang b erfung si s eb ag ai p er in tah k er ja p ada ko mpu ter. Borland Delphi merup ak an s a l ah s a tu b ah a sa p e mrogra m an y ang b ek ar ja di b a w ah l ingkup s i s t em op er a si Windo ws y ang d ap at d igun ak an un tuk m embu at s i s t em ap lik a si o to ma t is me l alui ko mpu t er. S a at ini b eb er apa s i s t em lok et an tr ian m a s ih m enggun ak an s i s tem manu a l. H a l t er s ebut d ap at me mbu at p e tug as lok et an tr i an meng a la mi k e su l i tan s aat me l ay ani or ang di d ep an lok et an tr ian d a lam ju m l ah b any ak. S ek arang ini bud aya t id ak t er tib m as ih ada p ada m a sy arak at Indone s ia, s aat ak t iv itas lok et an tr ian d i lakuk an s e c ara m anu al orang y ang mel akuk an an tr ian t id ak ada aturan, s eh ingga s eti ap orang y ang s ed ang m elakuk an an tr i an s aling m eny erobot ing in c ep at d i lay an i, maka me mbu at p e tug as lok et an tr i an ak an k e su l it an d alam men en tuk an orang p er ta ma y ang ak an d i lay ani d a lam an tr ian.
B erbeda d eng an ak t iv it as lok et an tr ian y ang d il akuk an s ec ara o to m at i s. Si s t e m an tr i an y ang menggun ak an progr am Borland Delphi s eb ag ai p embu at p er in tah p ada ko mpu t er d igun ak an un tuk mengon trol s i s t em an tr i an ag ar l eb ih ef i s ien d an efek t if. S e lan ju tnya ko mpu t er t er sebut mengh a s i lk an no mor urut an tr ian, b er tu ju an ag ar s a at orang-orang me l akuk an an tr i an d ap at b er ja l an d eng an t er t ib, se su ai d eng an k er t as no mor uru t an y ang d id ap a tk an s e t elah m en ek an to mbol pr int ou t / cet ak. Or ang y ang te l ah m eng amb il no mor an tr ian d ari pr in t er t er s ebut t ingg al m enunggu p e m angg il an no mor y ang d i mi l iki un tuk me l akuk an tran s ak si p ada lok et an tr ian.
Simulasi merupakan suatu teknik meniru operasi-operasi atau proses- proses yang terjadi dalam suatu sistem dengan bantuan perangkat komputer dan dilandasi oleh beberapa asumsi tertentu sehingga sistem tersebut bisa dipelajari secara ilmiah (Law and Kelton, 1991). Dalam simulasi digunakan komputer untuk mempelajari sistem secara numerik, dimana dilakukan pengumpulan data untuk melakukan estimasi statistik untuk mendapatkan karakteristik asli dari sistem.
Simulasi merupakan alat yang tepat untuk digunakan terutama jika diharuskan untuk melakukan eksperimen dalam rangka mencari komentar terbaik dari komponen-komponen sistem. Hal ini dikarenakan sangat mahal dan memerlukan waktu yang lama jika eksperimen dicoba secara ril. Dengan melakukan studi simulasi maka dalam waktu singkat dapat ditentukan keputusan yang tepat serta dengan biaya yang tidak terlalu besar karena semuanya cukup dilakukan dengan komputer. Pendekatan simulasi diawali dengan pembangunan model sistem nyata.
Model tersebut harus dapat menunjukkan bagaimana berbagai komponen dalam sistem saling berinteraksi sehingga benar-benar menggambarkan perilaku sistem. Setelah model dibuat maka model tersebut ditrans Formasikan ke dalam Program komputer sehingga memungkinkan untuk disimulasikan. Mengamati sistem bukan hanya mendefinisikan komponen-komponen pendukung sistem, tetapi lebih dari dari itu harus pula mengetahui perilaku dan variabel-variabel yang ada di dalamnya. Paling tidak analisis terhadap sistem harus dapat membuat konsepsi tentang sistem itu. Ada beberapa cara untuk dapat merancang, menganalisis dan mengoperasikan suatu sistem.
Salah satunya adalah dengan melakukan pemodelan, membuat model dari sistem tersebut. Model adalah alat yang sangat berguna untuk menganalisis maupun merancang sistem. Sebagai alat komunikasi yang sangat efisien, model dapat menunjukkan bagaimana suatu operasi bekerja dan mampu merangsang untuk berpikir bagaimana meningkatkan atau memperbaikinya. Model didefinisikan sebagai suatu deskripsi logis tentang bagaimana sistem bekerja atau komponen-komponen berinteraksi.
Dengan membuat model dari suatu sistem maka diharapkan dapat lebih mudah untuk melakukan analisis. Hal ini merupakan prinsip pemodelan, yaitu bahwa pemodelan bertujuan untuk mempermudah analisis dan pengembangannya.
Perangkat lunak dapat diaplikasikan saat langkah-langkah prosedur (seperti algoritma) telah ditentukan. Isi dan batasan informasi adalah faktor penting dalam menentukan ruang lingkup aplikasi perangkat lunak.
Isi merujuk pada arti dan bentuk informasi masukan dan keluaran, seperti banyak aplikasi bisnis yang menggunakan input data terstruktur dan menghasilkan laporan-laporan. Perangkat lunak yang mengatur mesin otomatis (seperti kontrol numerik) menerima data diskrit dengan struktur terbatas dan menghasilkan perintah mesin individual dalam pergantian yang cepat. System software adalah kumpulan Program tertulis untuk melayani Program lainnya. Beberapa perangkat lunak sistem ( seperti: compilers, editors, dan file management utilities ) memroses struktur informasi kompleks terbatas. Aplikasi sistem lainnya ( seperti: operating system components, drivers, telecommunication processors ) memroses data tidak terbatas. Karakteristik perangkat lunak sistem memiliki interaksi yang tinggi dengan perangkat keras, penggunaan oleh multi users, operasi bersamaan yang memerlukan jadwal, resource sharing, dan manajemen proses yang rumit, struktur data kompleks serta antarmuka eksternal ganda.
Real-time software adalah perangkat lunak yang mengukur, menganalisa, dan mengontrol kejadian nyata yang real-time. Elemen dari perangkat lunak real-time mencakup komponen pengumpulan data yang mengoleksi dan mem Format informasi dari lingkungan eksternal, dan mengawasi komponen yang berkoordinasi dengan komponen lainnya sehingga respon real-time dapat dipertahankan. Harus diperhatikan bahwa istilah “ real-time” berbeda dengan “ interactive” atau “ timesharing”.
Sistem real-time harus merespon dalam batasan waktu yang ketat (biasanya 1 milidetik sampai 1 menit ). Waktu respon sistem interactive atau timesharing bisa melebihi waktu tertentu tanpa adanya kerusakan pada hasil. Untuk mendapatkan kinerja yang baik dari suatu pekerjaan, dapat diperoleh melalui sistem kerja yang baik. Melalui sistem kerja yang terkoordinir dengan baik. Untuk mencapai hal tersebut diperlukan perbaikan sistem yang lama dengan membuat suatu rancangan sistem baru yang dapat memberikan hasil yang lebih baik dari sistem yang lama.
Dimana sistem yang baru merupakan sistem yang akan mengatasi kelemahan-kelemahan dari sistem yang lama. Untuk mengetahui hal tersebut maka diperlukan suatu analisa sistem terhadap sistem yang lama.
Buku panduan tentang teori antrian pertamakalinya ditulis oleh Morse pada tahun 1958, dengan judul “Queues, Inventories, and Maintenance”. Dilanjutkan oleh Saaty dengan bukunya, “Elements of Queueing Theory with Applications”, pada tahun 1961. Lalu Kleinrock melengkapi dengan “Queueing Systems” di tahun 1976.
Lebih dari 30 tahun perhitungan matematis mengenai teori antrian telah berkembang dengan pesat. Berbagai jurnal seperti Operations Research dan Naval Research Logistics Quarterly secara berkala memuat bahasan tentang sistem antrian. Pelaku-pelaku utama dalam sebuah situasi antrian adalah pelanggan (customer) dan pelayan (server). Dalam model antrian, kedatangan pelanggan dan waktu pelayanan diringkaskan dalam bentuk distribusi probabilitas yang umumnya disebut sebagai distribusi kedatangan dan distribusi waktu pelayanan. Kedua distribusi ini mewakili situasi di mana pelanggan tiba dan dilayani secara individual (misalnya, bank atau supermarket). Dalam situasi lain, pelanggan dapat tiba dan/atau dilayani dalam kelompok (misalnya restoran). Kasus ini umumnya disebut sebagai antrian kelompok (bulk queue).
Cara memilih pelanggan dari antrian untuk memulai pelayanan (peraturan pelayanan). Peraturan yang paling umum adalah FIFO (First In, First Out), LCFS (Last Come, First Served), dan SIRO ( Service In Random Order).
Perlu ditambahkan bahwa sementara peraturan pelayanan menentukan pemilihan pelanggan dari satu jalur antrian, para pelanggan yang tiba di sebuah sarana pelayanan dapat juga ditempatkan dalam antrian prioritas (priority queue) sedemikian rupa sehingga prioritas yang lebih tinggi akan menerima preferensi untuk mulai dilayani terlebih dahulu. Pada kondisi semua pelayan menawarkan pelayanan yang sama (misalnya kasir bank), maka dapat dikatakan sarana pelayanan tersebut memiliki pelayan sejajar (parallel servers). Sarana pelayanan dapat pula terdiri dari serangkaian stasiun yang dapat dilalui pelanggan sebelum pelayanan diselesaikan (misalnya pengolahan sebuah produk di serangkaian mesin). Situasi ini umumnya dikenal sebagai antrian serial atau antrian tandem (tandem queue).
Sedangkan rancangan yang mencakup kedua sarana pelayanan tersebut adalah antrian jaringan (network queue). Pelayan dapat mempercepat laju pelayanan ketika jalur antrian memanjang. Pelanggan dapat berpindah dari satu jalur antrian ke jalur lainnya dengan harapan dapat mengurangi waktu menunggu. Beberapa pelanggan juga menolak untuk bergabung dalam satu jalur antrian, karena mereka memperkirakan waktu tunggu yang lama, atau mereka dapat membatalkan setelah berada dalam antrian karena waktu menunggu mereka sudah terlalu panjang. Namun dalam hal perilaku manusia, waktu menunggu yang panjang bagi satu orang tidak sama panjang bagi orang lainnya.
Sehingga penilaian yang dilakukan bersifat subjektif. Kedatangan digambarkan dengan distribusi statistik, yang dapat ditentukan dengan dua cara, yaitu: Pertama, kedatangan persatuan waktu atau distribusi waktu antar kedatangan.
Jika distribusi kedatangan dicirikan dengan cara yang pertama, jumlah kedatangan yang dapat terjadi dalam periode waktu tertentu harus dijelaskan. Jika kedatangan diasumsikan terjadi dengan kecepatan rata-rata yang konstan dan bebas satu sama lain, maka kejadian tersebut sesuai dengan distribusi probabilitas poisson (jumlah kejadian selama satu interval waktu yang diberikan). Metode kedua untuk menspesifikan kedatangan adalah waktu antar kedatangan. Dalam hal ini ditentukan distribusi probabilitas dari suatu variabel acak kontinu yang mengukur waktu dari satu kedatangan ke kedatangan berikutnya. Jika kedatangan mengikuti distribusi poisson, dapat ditunjukkan secara matematis bahwa waktu antar kedatangan akan terdistribusi sesuai dengan distribusi eksponensial (interval waktu antara beberapa kejadian yang berturut-turut). Sifat dari antrian juga mempengaruhi tipe model antrian yang diformulasikan. Terdapat tiga tipe ketertiban antrian: FIFO (Firs-In, First-Out / pertama masuk pertama keluar ), LCSF (Last Come, First Served/datang terakhir dilayani pertama ), dan SIRO (Served In Random Order/pelayanan dalam urutan acak ).
Bila menggambarkan antrian, panjang baris antrian juga harus ditentukan. Dua tipe panjang antrian adalah suatu baris antrian yang tak terbatas (infinite-length) dan batasan panjang antrian yang tertentu (definite line-length). Terakhir, perilaku pelanggan dalam antrian didefinisikan sebagai lamanya pelanggan akan menunggu layanan sebelum mereka meninggalkan antrian dan jumlah pelanggan yang tidak akan bergabung dalam antrian jika mereka datang. Untuk tujuan analisis, asumsi-asumsi antrian yang paling umum adalah aturan pertama-masuk-pertama-keluar (FIFO), panjang antrian tak terbatas, dan kedatangan menunggu hingga mendapat pelayanan. Karakteristik yang mempengaruhi masalah antrian adalah distribusi waktu pelayanan. Waktu pelayanan dapat bervariasi dari satu pelanggan ke pelanggan berikutnya.
Asumsi yang umum untuk distribusi waktu pelayanan adalah distribusi eksponensial, dalam hal ini waktu pelayanan akan bervariasi. Distribusi waktu pelayanan lain yang juga digunakan adalah waktu pelayanan konstan, waktu pelayanan normal, dan waktu pelayanan seragam. Karakteristik kedua dari pelayanan yang harus ditentukan adalah jumlah pelayan (yang melayani). Tiap-tiap pelayan kadang disebut sebagai saluran (channel).
Pelayanan dapat pula diberikan dalam satu tahap, dimana pelanggan harus melalui dua atau lebih pelayanan secara berurutan untuk menyelesaikannya. Kepuasan pelanggan didefinisikan sebagai respons pelanggan terhadap ketidaksesuaian antara tingkat kepentingan sebelumnya dan kinerja aktual yang dirasakannya setelah pemakaian (Rangkuti, 2003: 30). Menurut Kotler (2003: 61) pengertian kepuasan pelanggan adalah Satisfaction is a person’s feelings of pleasure or dissapointment resulting from comparing a product’s perceived perFormance (or outcome) in relation to his or her expectations. Dengan artinya sebagai berikut: Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja (atau hasil) suatu produk dan harapan-harapannya. Untuk mendapatkan kinerja yang baik dari suatu pekerjaan, dapat diperoleh melalui sistem kerja yang baik. Melalui sistem kerja yang terkoordinir dengan baik.
Untuk mencapai hal tersebut diperlukan perbaikan sistem yang lama dengan membuat suatu rancangan sistem baru yang dapat memberikan hasil yang lebih baik dari sistem yang lama. Dimana sistem yang baru merupakan sistem yang akan mengatasi kelemahan dari sistem yang lama. Untuk mengetahui hal tersebut maka diperlukan suatu analisa sistem terhadap sistem yang lama. P e n t ing s ek ali b ah wa kon su men h arus m end ap a tk an p el ay an an s ec ara b a ik.
Ap ab ila h amb a tan-ha mb at an h arus d ikurang i, m aka p erub ah an d a l am m ek an i s me pro s edur an tr i an h arus d i lak s an ak an tanpa m enurunkan ku a l it as p e lay an an. S a s arannya ad a lah b ag ai m ana c ara mengub ah p er i l aku t id ak t er t ib / s aling m eny erobot p ada s i s t em an tr i an. M enggun ak an a sas ta ta t er t ib “ ma s uk p e rtama, k e l uar p ertama” ( FI FO = F i rs t-In, Fi rs t- Ou t) y a itu b ila en ti t as y ang d at ang mel akuk an an tr ian p er t ama maka ak an mend ap at p e lay an an p er tama s e su ai d eng an nomor antrian.
Perlu ditambahkan bahwa sementara peraturan pelayanan menentukan pemilihan pelanggan dari satu jalur antrian, para pelanggan yang tiba di sebuah sarana pelayanan dapat juga ditempatkan dalam antrian prioritas (priority queue) sedemikian rupa sehingga prioritas yang lebih tinggi akan menerima preferensi untuk mulai dilayani terlebih dahulu. A n tr i an ad a l ah k eg ia t an or ang-orang a tau oby ek-obyek d at ang p ada su atu t emp at b ed iri b erdere t-deret m enunggu g i liran un tuk d il ay ani ( me mb eli k ar c is f i lm). M enurut W in ard i s ifat funda m en tal prob l e ma an tr i an m en cangkup su a tu imb ang an an t ara w ak tu m enunggu d an w ak tu p e l ay an an.
P erny a taan ter s ebut s ang at kon tras s ek ali d eng an p er ilaku an tri di Indone s ia. P er i laku an tri s ec ara tid ak ter t ib a t au s a ling m eny erobot ma s ih m e lek at p ada s if at m a sy arak at Indone s ia. A la s an w ak tu y ang mend e s ak atau t id ak m au menunggu g i lir an d an tid ak ada a turan d a l am m ek an i s me an tr i an me mbu at bud aya m eny erobot t er sebut s e l alu ad a. H al t er s ebut m embu at p e tug as lok et an tr i an m eng al a mi k e su l it an sa at m e lay ani orang di d ep an lok et men en tuk an orang y ang p er tama k a li h arus m end ap at p e l ay an an at au s e r vi c e, ap alagi j ika orang y ang m eng an tri d al am ju m lah b any ak.
Ag ar rangk a ian y ang d igun ak an leb ih efek tif gun ak an IC PPI ( P rog ra mmab le P e r iph e ral In t e r fa ce) 8255. IC y ang d iran c ang un tuk m e mbu at po rt input d an ou tput pa ra l l el. IC ini m empuny ai 24 b it I /O y ang t erorg an i s ir m en j adi 3 po rt tiap po r tn ya mempuny ai 8 b it. S eh ingga ap ab ila t a mp il an angka an tr ian p ada rangk a i an s even s eg m en h anya 2 d ig i t, d eng an IC P PI d ap at d i t amp i lk an l eb ih d ari 2 d ig it h ingga b a ta s an s amp ai 6 d ig it angka an tr ian. K i n er ja p erangk at s i mu la si s i s t em an tr i an un tuk m eng atur d an mengon trol p eng amb i l an d an p e mangg i l an no mor an tr i an b erda s arkan p ada a s as tata ter t ib “ ma suk p er tam a, k e lu ar p er ta m a” ( FI FO = F i r s t-In, F i r s t- Ou t) S i s t em an tr i an t id ak ak an b ek er ja s eb elum to mbol cet ak di on-k an. S e tel eh to mbol ce t ak d i ak t ifkan maka ak an k e lu ar p r int out an tr i an y ang b er i si no mor urut an tr i an. To mbol lok et p ada op er a tor ak an ak tif ap ab i la sud ah ada pro s es p en cet ak no mor an tr ian, s e l an ju tnya s aat to mbol lok et di on-k an ak an terdeng ar su ara p em angg il an un tuk no mor an tr ian y ang t el ah d ice t ak.
B er s am a an d eng an su ara p emangg i lan d eng an b an tu an i n t e r fa ce pa ra l l el po rt m ela lui p eng a la m atan L P T1 $378 ak an m emb er ik an ou tput p ada r angk aian s even s eg m ent un tuk men a mp ilk an s e ju m l ah angka s e su ai d eng an uru t an su ara p e m angg i l an. S a r an y ang d i s amp a ik an b ah wa progr am ini d iran c ang s eb ag ai s i mu la s i. J adi un tuk s eteru sny a, p er lu d ik e mb angk an l eb ih l an ju t.
P e m anfa a t an in t e r fa ce un tuk l eb ih mem ak s i ma lk an k er ja d ari po rt pa ra l l el s eb aiknya m enggun ak an IC P PI ( P rog ra mmab le P e r iph e ral In t e r fa ce). K arena IC ini d iran cang un tuk m embu at po rt input d an ou tput pa ra l l el ko mpu ter y ang h anya m e mi l iki 8 b it d ap at m en jadi 24 b it, s eh ingga angka p ada rangk a i an s ev en s eg m ent l eb ih d ari 2 d ig i t.